Pemilu Daerah di India Tetap Berjalan Meski Pandemi Covid-19 Semakin Mengganas

New Delhi Di tengah lonjakan kasus infection Corona (COVID-19) yang berkelanjutan, jutaan warga India tetap menggunakan hak suaranya dalam fase terakhir pemilu daerah yang digelar maraton di Benggala Barat. Antrean panjang terpantau di luar tempat-tempat pemungutan suara.

Seperti dilansir AFP, Kamis (29/4/2021), India kembali mencetak rekor tertinggi dengan melaporkan 379.257 kasus Corona dan 3.645 kematian dalam 24 jam terakhir. Total kasus Corona di India sejauh ini mencapai 18,38 juta kasus, dengan 204.832 kematian.

Lonjakan kasus Corona membuat kewalahan sistem layanan kesehatan di India, dengan rumah-rumah sakit setempat kekurangan tempat tidur pasien, pasokan oksigen, dan obat-obatan. Tidak sedikit pasien yang tidak kebagian tempat di dalam rumah sakit dan terpaksa dirawat di luar atau di rumah masing-masing.

Namun pada Kamis (29/4) waktu setempat, antrean panjang para pemilih terpantau di luar tempat pemungutan suara. Warga bersedia mengantre di tengah terik matahari demi menggunakan hak pilih mereka dalam pemilu daerah di Benggala Barat.

Banyak warga di pedesaan yang gagal mematuhi aturan social distancing, dengan beberapa dari mereka memakai masker dan yang lain membiarkannya menggantung secara longgar di dagu atau telinga mereka.

Benggala Barat juga kerap dilanda kekerasan sporadis, yang melibatkan pelemparan bom molotov dan perusakan kendaraan.

Ribuan orang tewas dalam kekerasan politik di Benggala Barat selama bertahun-tahun. Pemilu yang digelar tahun ini, secara maraton dalam delapan tahap selama sebulan, juga memicu bentrokan mematikan antara pihak-pihak yang berkompetisi.

Kemenangan di negara bagian berpenduduk 90 juta jiwa ini akan menjadi kemenangan besar bagi Partai Bharatiya Janata (BJP) yang menaungi Perdana Menteri (PM) Narendra Modi.

BJP diketahui berupaya mengakhiri kepemimpinan petahana Mamata Banerjee selama bertahun-tahun di Benggala Barat. Nyaris 8,5 juta orang terdaftar sebagai pemilih sah di Benggala Barat. Hasilnya akan diumumkan pada 2 Mei mendatang.

Pada Kamis (29/4) pagi sebelum pemungutan suara fase terakhir digelar, PM Modi mendorong warga untuk menggunakan hak suara mereka dengan mematuhi protokol Corona.

"Fase terakhir pemilu Benggala Barat 2021 digelar hari ini. Dengan mematuhi protokol COVID-19, saya menyerukan orang-orang untuk menggunakan suara mereka dan memperkaya event demokrasi," tulis PM Modi dalam pernyataan by means of akun Twitter resminya.

PM Modi dan BJP dihujani kritikan karena tetap menggelar kampanye yang dihadiri ribuan orang tanpa mematuhi protokol Corona. Para pengkritik menuduh BJP lebih mengutamakan politik daripada kesehatan publik.

Diketahui bahwa kampanye politik yang dipenuhi orang-orang tanpa masker dan digelarnya celebration keagamaan besar-besaran disebut sebagai faktor pemicu lonjakan kasus Corona di India dalam beberapa pekan terakhir.

Kota-kota besar seperti Brand-new Delhi dan pusat finansial Mumbai menanggung beban besar dari lonjakan kasus baru-baru ini, namun jumlah kasus Corona juga meningkat dengan cepat di Benggala Barat dan ibukotanya, Kalkuta.

"Satu dari dua orang yang menjalani tes RT-PCR di Kalkuta dan pinggirannya dinyatakan positif (COVID-19)," tutur kepala administrator Korporasi Kota Kalkuta, Firhad Hakim, kepada AFP.

Lebih dari 17 ribu kasus Corona tercatat oleh Departemen Kesehatan Benggala Barat pada Rabu (28/4) waktu setempat, dengan nyaris 55 ribu tes Corona dilakukan pada hari yang sama.

Nyaris 30 juta pemilih diperkirakan akan ikut dalam pemilu desa di Uttar Pradesh-- negara bagian paling padat di India yang juga terdampak parah oleh Corona-- pada Kamis (29/4) waktu setempat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seorang Diplomat Senior Rusia Menyerukan Gencatan Senjata Antara Israel-Palestina

Naufal Samudra Dinyatakan Hanya Sebagai Saksi Karena Polisi Tidak Temukan Barang Bukti Narkoba

Akibat Menanam Ganja di Kontrakan, Seorang Pria di Lumajang di Tangkap Polisi